Aku seorang pria yang lahir dari sebuah keluarga kristen yang
biasa-biasa saja. Saya katakan biasa-biasa saja karena keluarga kami
hidup bukan sebagai orang-orang Kristen yang hidup sungguh-sungguh dalam
Tuhan. Kami tidak didik untuk taat beribadah, bahkan kedua orang
tuakupun kegereja hanya sekali dalam setahun yaitu pada saat natal.
Dalam kehidupan sehari-hari, papa mendidik kami dengan keras ala
disiplin militer karena ia ingin anak-anaknya berhasil. Benar, didikan
cara demikian membuat kami segan dan hormat kepada papa. Tidak ada
satupun dari kami anak-anaknya berani berbuat macam-macam yang tidak
baik diluar, karena bila ketahuan, papa pasti akan marah besar. Didikan
yang keras itu membuat kami anak-anaknya, khususnya aku pribadi tidak
mengalami pertumbuhan mental dan hubungan sosial yang baik. Aku tumbuh
menjadi seorang yang grogian, minder dan tidak berani tampil di depan
umum. Bahkan puncak dari kegagalan pertumbuhan mental itu adalah aku
menjadi orang yang gagap. Hal itu membuat semakin aku tidak banyak
berkomunikasi dengan anak-anak lainnya takut di ejek gagap. Aku hanya
memiliki beberapa orang teman kompak yang bernama yang salah satunya adalah Norma teman karibku . Oleh sebab itu
aku lebih sering bercerita pada diriku sendiri daripada bersenda gurau
dengan anak-anak lain. Namun ada satu perasaan yang sering menghinggapi
aku, aku sering merindukan sesuatu yang aku sendiri tidak tahu sedang
merindukan apa. Aku sering menitikkan airmata karena rasa rindu itu. Aku
sering duduk di sudut samping rumah sambil menitikkan air mata karena
merasakan perasaan rindu itu.
Mama berbeda dengan papa, mama orangnya pendiam dan banyak menutup diri
dari lingkungan luar. Kayaknya beratnya beban hidup dan latar belakang
pendidikan yang tidak tamat Sekolah Rakyat (SR) membuat mama lebih
banyak berdiam diri dan hanya mengurus kami semampunya saja. Jujur,
walaupun demikian aku tidak pernah membenci dan sakit hati kepada kedua
orang tuaku.
Tamat SMP, aku melanjutkan di sekolah SMK di kota Kotamobagu.
Aku mulai aktif dalam kegiatan kerohanian pada tahun 2000. Teman-teman
sekolah sering mengajak aku untuk ikut kebaktian dalam ibadah yang di
lakukan setiap hari jumat di lingkungan sekola. Beberapa waktu kemudian
aku diminta untuk ikut ambil pelayanan dalam bidang pelsis kristen di SMK 1 Kotamobagu.
Ternyata pelayanan yang pada awalnya terpaksa itu membuat aku semakin
membuka diri kepada Tuhan. Kerinduan yang sejak kecil kurasakan yang aku
sendiripun tidak tahu rindu akan apa, mulai terjawab. Semakin lama aku
semakin aktip ikut ibadah baik dalam ibadah kebaktian di sekolah
maupun ibadah di gereja. Setiap hari minggu aku sudah mulai rajin ke
gereja. Aku mulai menumpahkan segala permasalahanku kepada Tuhan.
Jikalau dulu aku suka berbicara kepada diri sendiri, kini aku sudah
menumpahkan semua perasaanku kepada Tuhan.Karena aku mempunyai pengharapan yang demikian, maka aku bertindak dengan penuh keberanian,
. Jujur, saya
sangat takut untuk serius ikut Tuhan karena takut saya tidak sanggup.
Takut tidak bisa menikmati kesenangan dunia ini, takut tidak bisa
merubah cara hidup saya, takut dikatakan orang sok alim dan banyak
ketakutan lainnya.
Seusai SMK ujian demi ujian datang , aku kerja aku bosan tinggal di rumah yang penuh dengan kebencian terhadap aku ...Hatiku benar-benar lega karena segala
kesesakan telah terlepas ketika aku tidak lagi ada dirumah bersama mereka
..
Hari demi hari, bulan demi bulan, satu persatu kenangan akan masa-masa lalu yang suram yang terjadi sejak
kecil muncul di pelupuk mataku. Namun satu hal, aku tidak bersedih lagi
seperti sebelumnya bila mengingat kejadian itu. Sekarang yang ada adalah
suka cita. Terjawab sudah apa yang menjadi kerinduanku selama ini.
Ternyata selama ini aku merindukan berada di hadirat Tuhan dan merasakan
jamahan kasih sayang seorang yang benar-benar menjadi Bapaku, itulah
Tuhan Yesus. Puncak dari sukacitaku adalah ketika aku melangkah untuk menghilangkan akar pahit yang ada melupakana apa yang mereka lakuakan, Segala bebanku di lepaskan. Tuhan
telah ambil segala bebanku dan memberikan beban yang baru yang sangat
enak dan ringan .
Jadi,benarlah apa yang tertulis
dalam Matius 11:28-30 yang berbunyi begini :
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan
mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun
ringan."
Dan sejak hari itu sukacita ALLAH melingkupi setiap hidup ku...dan saat ini keluargaku mulai untuk taat dalam kebenaran_Nya
Tankz Lord Kau Bapaku yang setia....