Kamis, 10 November 2011

Pertobatan



“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, 
dan orang jahat meninggalkan rancangannya; 
baiklah ia kembali kepada TUHAN, 
maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, 
sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.”
Yesaya 55:7


Pertobatan sejati terjadi ketika kita mulai melihat dosa dari “sudut pandang Allah”. Ketika kita melihat bahwa jalan dari dosa kita telah memedihkan hati Allah.
Mungkin pemikiran bahwa hati Allah bisa bersedih dengan dosa-dosa kita adalah hal yang baru bagi Anda. Tetapi dalam Kejadian 6:5-6 menceritakan pada kita bahwa hati Allah berdukacita dan merasakan kepiluan di dalam hati-Nya karena melihat perbuatan-perbuatan jahat manusia. Yesus juga pernah bersedih hati ketika Dia menangisi Yerusalem (Lukas 13:34).
Hati Allah disakiti lewat dosa-dosa kita. Inilah yang memisahkan dan mengasingkan kita dari TUHAN dan juga membuat kita terasing dari persekutuan dengan sesama orang percaya.
Kalau kita ingin memiliki kemenangan atas dosa dan mau mengubah hidup kita sepenuh hati pada Allah,
maka kita harus melihat dosa-dosa kita melalui perspektif Allah atau bagaimana Allah memandang dosa.
Tidak ada khotbah yang dapat mengubah hati seseorang, seperti melihat dukacita yang dirasakan di dalam hati Allah Sang Pencipta kita, karena sedih melihat akibat dari dosa-dosa yang kita perbuat.
Kita harus memohon kepada Allah untuk menunjukkan pada kita apa yang diakibatkan dosa-dosa kita terhadap Allah. Dan ketika kita melakukan ini dan mulai mengerti kasih-Nya yang besar pada kita, meskipun begitu banyak kita telah menyakiti dan mendukakan hati-Nya.
Berbalik dari dosa-dosa kita adalah hal yang harus dilakukan. Ini adalah ujian ketulusan dari hati kita, dan tingkatan dari kebulatan hati untuk dibenarkan oleh Allah.
(Floyd Mc Clung)
“Bertobat adalah di mana kita sedang berjalan dalam tuntunan Allah untuk masuk ke dalam kerajaan-Nya.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar