Sabtu, 17 September 2011

Tersenuym Dalam Menghadapi Masalah


Chem Andre Sepang


Pernahkan Anda mengalami kesukaran, penderitaan atau kesedihan? Apapun bentuknya, pernahkah Anda mengalami masa-masa keterpurukan? Saya yakin Anda pernah mengalaminya. Entah itu kesukaran karena masalah keuangan atau tekanan pekerjaan, entah itu penderitaan karena sakit, atau kesedihan karena putus cinta, ditinggal pergi atau meninggal orang yang dicintai, dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana Anda menghadapinya?
Kita harus menyadari bahwa hidup ini jauh lebih penting dari pada semua masalah yang kita hadapi, di atas segala kesukaran, penderitaan dan kesedihan yang kita alami. Kita juga harus menyadari bahwa segalanya itu harus terjadi dan justru menjadikan hidup kita lebih indah. Semua kesukaran, penderitaan dan kesedihan itu adalah bumbu bagi hidup kita. Hidup kita akan lebih lezat dan bermakna jika telah dibumbui kesukaran, penderitaan dan kesedihan.
Cobaan-cobaan
Memang benar, selama kita hidup di dunia ini kita akan menghadapi banyak sekali cobaan. Apa pun bentuknya. Mungkin cobaan itu ringan saja, tetapi tidak jarang cobaan yang kita hadapi begitu berat sehingga begitu mengguncangkan hidup dan iman kita. Bagaimana kita mengatasinya?
Coba kita menengok ke dalam diri kita sendiri: bagaimana perasaan kita ketika sedang mengalami cobaan? Sedih? Sakit hati? Goyah? Gemas? Putus asa? Lalu apa yang kita lakukan ketika sedang mengalami cobaan? Menangis? Mengurung diri? Mengasingkan diri? Pergi jauh? Melarikan diri dari masalah? Atau segera bangkit dan berusaha mengatasi masalah?
Ya, benar! Mengatasi masalah harus dimulai dari diri sendiri. Perasaan, pemikiran dan sikap kita adalah kombinasi faktor-faktor penting yang menentukan berhasil tidaknya kita dalam mengatasi masalah. Ketika masalah dalam diri sendiri telah berhasil kita atasi, barulah kita mencoba mengatasi sisanya. Tidak peduli masalah yang kita hadapi adalah besar atau kecil, berat atau ringan, untuk mengatasinya harus tetap dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan memperbaiki perasaan, pemikiran (paradigma) dan sikap kita.
Memang benar, pada banyak kasus, kadang kala masalah itu menghilang sendiri, atau ada pihak lain yang membantu kita dalam mengatasinya dengan/tanpa sepengetahuan kita, dengan/tanpa kita minta. Tetapi tidak semuanya dapat diatasi dengan cara demikian. Seringkali bahkan kita mencoba mengatasi masalah dengan masalah baru.
Tidak sedikit kasus dimana kita dihadapkan dengan masalah yang harus kita hadapi sendiri tanpa pertolongan siapapun. Memang lebih baik dan melegakan jika masalah bisa dihadapi bersama, mungkin dengan pasangan, keluarga, teman/sahabat atau mungkin dengan musuh kita sekalipun. Pasti rasanya akan lebih ringan dari pada harus dihadapi sendiri.
Meskipun begitu, tetap saja kita harus memulai memperbaiki diri sendiri. Dari pada kita putus asa, menangis dan menyerah, lebih baik kita mulai bangkit dari keterpurukan dan memilih sikap untuk terus berjuang. Ingatlah kata pepatah: “gagal adalah awal dari keberhasilan.” Dan pepatah ini bukan omong kosong. Nilai moral dari pepatah ini adalah bahwa kita harus memiliki pandangan dan sikap positif untuk memandang suatu masalah atau kegagalan sebagai awal dari keberhasilan. Sikap inilah yang harus kita bangun terlebih dahulu. Jangan pernah putus asa walaupun kita mengalami kegagalan berkali-kali.
Nasehat lain yang baik adalah: “no pain no gain.” Untuk maju kita harus menderita. Anggaplah penderitaan kita hari ini dan kesukaran yang kita hadapi sekarang adalah demi kemajuan dan keberhasilan yang telah menanti kita di ujung sana.
Selain itu kita juga harus berpikir bahwa semua cobaan yang kita hadapi ini seperti batu asah bagi segenap sumberdaya kita. Keterampilan kita, kecerdasan kita, dan kemampuan kita diasah dan menunggu untuk kita gunakan dalam mengatasi masalah di hadapan kita. Banyak sekali kasus dimana dalam keadaan bermasalah atau krisis, orang jadi cenderung lebih kreatif dan inovatif. Jadi asahlah keterampilan, kecerdasan dan kemampuan kita saat mengalami keterpurukan untuk dapat mentas dari padanya.
Kesimpulan
Saat menghadapi kesukaran, penderitaan dan kesedihan, kita harus memilih sikap yang benar. Perasaan kita saat menghadapi masalah memang dapat mengacaukan segalanya. Tetapi keterampilan, kecerdasan dan kemampuan kita adalah modal penting dalam mengentaskan diri dari masalah. Kita juga perlu menggeser paradigma tentang cobaan dan mencoba memahami bahwa semuanya itu adalah bumbu kehidupan dan hanya sebuah batu asahan belaka. Ketika kita berhasil mengatasinya, hidup kita jadi terasa lebih indah. Ketika kita berhasil mentas, sadarilah bahwa kita mampu berjuang hingga akhirnya dapat menang. Segenap keterampilan, kecerdasan dan kemampuan kita telah terasah dengan baik dan menjadi lebih tajam untuk siap menghadapi cobaan berikutnya. Percayalah bahwa Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melampaui kemampuan kita.
Kapan kita merasakan makanan yang kita makan sangat enak? Saat kita benar-benar lapar! Kapan kita merasakan keberhasilan dan merasa bahagia oleh karenanya? Saat kita benar-benar telah merasakan kegagalan!
Chem Andre Sepang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar