3 Kriteria Kristen sejati
Hanya oleh anugerah Allah melalui iman kepada Yesus Kristus sajalah
kita beroleh keselamatan. Dalam hal ini perlu dipahami bahwa keselamatan
bukan hanya berbicara soal pengampunan dosa dan pembebasan dari murka
dan hukuman Allah saja, tetapi juga berbicara soal pembaharuan hidup
kita di hadapan Allah. Anugerah Allah itu mengampuni kita dari segala
dosa kita, mem...bebaskan kita dari murka dan hukuman Allah, dan juga
mengubah serta memperbaharui hidup kita menjadi semakin serupa dengan
Kristus.
Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita telah beroleh keselamatan ?
Tanda-tanda apa sajakah yang seharusnya dimiliki oleh orang Kristen sejati ?
Salah satu bagian Alkitab yang menjawab pertanyaan tersebut adalah
surat 1 Yohanes. Surat 1 Yohanes ditulis untuk meneguhkan jaminan
keselamatan orang-orang yang percaya pada Anak Allah (1 Yoh 5:13),
sekaligus meruntuhkan keyakinan orang-orang yang sesungguhnya belum
diselamatkan.
Dalam suratnya itu rasul Yohanes menggambarkan
seorang Kristen sebagai seorang yang mengenal Allah (1 Yoh 2:3), ada di
dalam Allah ( 1 Yoh 2:5), lahir dari Allah (1 Yoh 2:29), anak Allah (1
Yoh 3:1), dan sudah berpindah dari maut ke dalam hidup (1 Yoh 3:14).
Karena itu, seorang Kristen harus memiliki karakter-karakter yang
mencerminkan atribut-atribut Allah dan identitasnya di dalam Allah.
Dalam 1 Yohanes dituliskan tanda-tanda orang Kristen sejati, yaitu memiliki iman, ketaatan, dan kasih.
1. IMAN
Pada awal suratnya rasul Yohanes menuliskan kesaksiannya tentang
Kristus yang memberikan hidup kepada mereka yang percaya kepada-Nya
(1Yoh 1:1-3). Inilah berita yang senantiasa disampaikan oleh para rasul.
Bagi mereka yang menerima pemberitaan Injil Kristus ini, Allah
menjanjikan hidup yang kekal (1 Yoh 2:24-25). Sebaliknya, mereka yang
tidak percaya pada kesaksian para rasul, yaitu bahwa Yesus adalah
Kristus, tidak memiliki hidup yang kekal (1 Yoh 2:22-23a).
2. KETAATAN
Bagaimana kita tahu bahwa kita mengenal Allah ? Mengenal Allah tidak
hanya mengetahui fakta tentang Allah, tetapi juga mengalami Allah secara
pribadi. Kita tahu bahwa kita mengenal Allah ketika kita mematuhi
perintah-perintah-Nya (1Yoh 2:3-5). Tidak ada seorangpun yang dapat
mematuhi perintah Allah dengan sempurna, tetapi seperti yang dikatakan
John Calvin, orang yang mengenal Allah berjuang menurut kapasitas
manusia yang tidak sempurna untuk menjalani hidupnya dalam kepatuhan
kepada Allah.
Lebih lanjut, Kristus datang ke dunia untuk
menghapus dosa. Karena itu, orang yang mengenal Allah tentu tidak akan
terus-menerus berbuat dosa (1 Yoh 3:5-6). Terus-menerus berbuat dosa
menunjukkan bahwa ia belum mengenal Allah (1 Yoh 3:8).
3.KASIH
Allah adalah kasih dan Ia telah mengasihi kita. Karena itu, orang yang
mengenal Allah haruslah mengasihi (1 Yoh 4:8,11). Kasih itu berasal dari
Allah (1 Yoh 4:7) dan seseorang memiliki kapasitas mengasihi karena
Allah terlebih dulu mengasihinya (1 Yoh 4:19). Mengasihi adalah salah
satu tanda bahwa ia lahir dari Allah dan mengenal Allah. Sebaliknya,
barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya menunjukkan bahwa ia tidak
mengasihi Allah dan tidak mempunyai hidup kekal (1 Yoh 4:20).
Esensi dari kasih adalah pengorbanan diri. Pengorbanan Kristus di atas
kayu salib bagi kita adalah contoh yang terutama. Kita tahu apakah kasih
itu karena Kristus sudah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita (1 Yoh 3:16).
Orang yang memiliki kasih seperti ini menunjukkan bahwa ia memiliki
hidup kekal.
Marilah kita menguji diri kita masing-masing.
Marilah kita memperteguh panggilan dan pilihan kita (2 Ptr 1:10). Apakah
kita memiliki ketiga karakteristik di atas? Memiliki ketiga
karakteristik di atas adalah tanda bahwa kita adalah anak Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar